Lomba Burung Berkicau Non Teriak

Didunia lomba burung berkicau, aturan non teriak bukan hal yang baru lagi.
Banyak penyelenggara yang menerapkan aturan tersebut. Namun tak sedikit pula yang tetap bersikukuh dengan tradisi lamanya, bebas berteriak. Ironisnya, justru ada penyelenggara yang me -labeli geralarannya dengan aturan non teriak tapi melakukan pembiaran jika ada yang tetap berteriak.

...baca selengkapnya di

Tabloid Hobiku, Edisi 78, 18 Pebruari-3 Maret 2015

Padahal aturan ini sudah hadir di dunia lomba burung berkicau sejak beberapa tahun silam. Tujuannya adalah untuk memudahkan kinerja juri dilapangan dalam menilai dan memantau kinerja burung-burung dilapangan.

Ketegasan panitia jadi kunci utama
Hal ini diterapkan oleh penyelenggara lomba bertitle "Brimob Polda Bali Cup I" yang berlangsung 28 desember silam. Juri yang bertugas pun memberikan aturan tegas. Bahkan tak segan menancapkan bendera kuning tanda peringatan untuk peserta yang nekat menggiring opini agar juri memilih nomor tertentu. (diz/way/gun/med)

 

Bebas berteriak asal tertib
Lain halnya dengan Gajah Mungkur Central Bird Club (GMC BC) Wonogiri, Jawa Tengah. BC yang rutin menggelar event tersebut masih memberi keleluasaan kepada peserta atau pemilik burung berteriak untuk mensupport gacoannya masing-masing. Namun pihaknya mengatakan meski panitia memberikan kebebasan untuk berteriak namun himbauan agar peserta juga menjaga ketertiban dan kesopanan kerap diumumkan. Demi menjaga kelancaran dan kesuksesan lomba. (med)

 

Sebagai bentuk ekspresi & luapan emosi
Hal yang sama juga diterapkan oleh Arema BC Malang, Jawa Timur. Bebas berteriak sudah menjadi ciri khas BC tersebut. Pihaknya mengaku bahwa dalam setiap gelarannya tak pernah menerapkan aturan non teriak. (gun)

Fenomena Lomba Burung Berkicau dengan ber-Teriak ini pun sudah pernah saya ulas pada artikel sebelumnya, dimana fenomena ini jelas akan berdampak kepada konsentrasi juri yang bertugas dan kinerja burung di gantangan, sehingga dampak langsungnya adalah banyak pemain yang akhirnya memilih gantangan tengah saat lomba.