Tuesday, April 29, 2014

Tips Menjinakkan Murai Batu Muda Hutan

"Definisi MB MH (Murai Batu Muda Hutan) Bahan adalah MB yang masih belum dapat beradaptasi sepenuhnya dengan lingkungan manusia. Salah satu cirinya adalah MB ini hanya ngeplong di malam hari hingga subuh, sementara di siang hari hanya ngeriwik". 

Perlu kesabaran untuk menjinakkan MB MH


Berdasakan pengamatan saya selama ini, MB yang terlalu jinak memang mempunyai jiwa tempur yang tidak terlalu tinggi. Namun jangan salah kaprah juga, MB yang takut terhadap manusia juga tidak punya jiwa tempur sama sekali akhirnya. Oleh karena itu target kita adalah bagaimana caranya agar MB kita stabil dan tidak takut terhadap manusia.

Setidaknya ada 3 aspek dasar yang perlu diperhatikan, berikut diantaranya :
1. Adaptasi
2. Extra Fooding
3. Interaksi


1. ADAPTASI
Tahap pertama adalah mempercepat proses adaptasi itu sendiri. Umumnya cara yang dilakukan penghobis ialah menggantangkan MB di tempat dimana para penghuni rumah sering bercengkrama / lalu lalang dengan tidak menggunakan kerodong. Gantang ditempat yg tinggi terlebih dahulu lalu perlahan turunkan ketempat yg rendah. Pada tahapan ini biasanya mb akan menjadi jarang berkicau bahkan tak jarang ditemui beberapa mb akan mengalami luka-luka pada bagian paruhnya, tak usah khawatir namanya juga proses adaptasi. Malam baru dikerodong agar mereka dapat beristirahat dengan tenang. Sampai berapa lama? Waktu yg diperlukan umumnya +/- selama 1 thn atau satu kali mabung ditangan kita bisa juga lebih. Jadi intinya harus ber-'Sabar' hingga ia beradaptasi dengan lingkungan kita dengan baik.


2. EXTRA FOODING
Pada tahapan ini juga jumlah EF tidak berpengaruh besar. Sediakan saja EF yg bervariasi. Yang terpenting dlm hal EF targetnya burung harus dalam posisi ngevoer. Karna burung yang sudah ngevoer, ketergantungannya kepada manusia akan berkurang, tidak lagi mengandalkan kita dalam hal pememberian pakan hidup pagi dan sore setiap harinya, sehingga perlahan kondisinya akan relatif lebih stabil. Sediakan pakan alami secukupnya dan bervariasi.
Untuk mb bahan yang baru saja ditangkap, pakan alami yang paling diminati adalah Ulat Hongkong, jangan paksa ia untuk makan jangkrik apabila ia tidak mau. Setelah stabil lalu perlahan kurangi jumlah UH nya, tambahkan jangkrik dan kroto kedalam menunya. Saat mb bahan sudah mulai terlihat lincah, nafsu makan membaik, ngeriwik, ngeplong sesekali baru kita bisa mengajarkannya makan voer dgn cara mencampurkan voer yang halus /telah ditumbuk dengan kroto. Selama masa pengevoeran pemberian EF lainnya harus dikurangi secara bertahap.


3. INTERAKSI
Perbanyak interaksi dengan manusia, ini akan membuatnya terbiasa dengan kehadiran kita. berikut aktivitas yang umumnya dilakukan :

3.1 Mengajari Mandi
Mandi memang dipercaya dapat berkontribusi dalam menjinakkan burung yang masih giras. Namun jangan lupa juga bahwa mandi dapat membuat burung kesayangan anda mati mendadak. Menurut pengamatan saya sejauh ini cara yang paling bijak adalah dengan cara memasukkan mb kedalam keramba lalu menyemprotkan air secara halus/fogging. Kemudian tunggu saja hingga ia mau mandi. Jika ia merasa badannya cukup fit untuk mandi maka ia akan mandi. Jika tidak jangan dipaksa, kembalikan kembali kedalam kandang.
3.2 Penjemuran
Tahap awal penjemuran biasanya dimulai sekitar 15-30menit, jika sudah terbiasa baru tingkatkan hingga 1-2jam. Adapun waktu penjemuran yang paling baik adalah dibawah jam 10.00 pagi setiap harinya.


Semua proses diatas memerlukan waktu yang tidak instan. MB memang dikenal mudah beradaptasi pada lingkungan yang baru, tapi satu hal yang harus diingat adalah, bahwa MB adalah salah satu burung yang dapat mati karena stress yang berlebihan.

Demikian informasi yang dapat saya bahas di minggu ini, semoga bermanfaat.

Copyright © ringadraz.blogspot.com, 2014
Rev.0 April 29, 2014

No comments:

Post a Comment