Sunday, February 1, 2015

Mengatasi MB yang Macet Bunyi

Pada prinsipnya, setiap burung pasti akan berkicau jika mereka sehat secara jasmani dan rohani, :) begitupun juga dengan Murai Batu (MB).

Berdasarkan pengamatan saya sebelumnya, banyak faktor yang berkontribusi terhadap tingkat kegacoran seekor burung, namun secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua faktor pendukung utama yakni kondisi Fisik dan Mental, diantaranya adalah:


1. KONDISI FISIK
Tingkat kesehatan MB harus dalam kondisi yang prima.
artinya tidak kekurangan Gizi/EF/ ketidakseimbangan hormon, tidak dalam kondisi mau mabung/mabung, cukup jemur dan mandi, tidak kelewat OB (overbirahi) dll


1.1. Ketidakseimbangan hormon dan nutrisi
Secara prinsip seekor burung sudah bisa gacor dengan EF settingan normal tanpa vitamin, jika ini saja belum mencukupi maka
Alternatif penanganannya :
•beri vitamin
•seimbangkan kadar hormon testosteron pada burung, berikan suplemen penambah hormon bila perlu.
•full kerodong


1.2. Dalam kondisi mabung
Pada hakekatnya kicauan seekor burung bertujuan untuk menarik lawan jenisnya, umumnya burung akan semakin sering berkicau saat musim kawin, dan akan mengurangi kicauannya sesaat sebelum memasuki,dan selama masa mabung.
karna pada masa ini burung tidak melakukan perkawinan.
Alternatif penanganannya :
•beri EF yang cukup atau berlebih, jangan dikurangi
•beri vitamin bila perlu
•full kerodong


1.3. Salah pola rawatan
Salah pola rawatan juga berpengaruh terhadap kicauannya, pasalnya ia mendapatkan perlakukan diluar dari kebiasaan sebelumnya.
Alternatif penanganannya :

•mandi keramba lalu jemur
•lakukan penjemuran rutin di pagi hari antara jam 7-9 atau jam 8-10, jemur sekitar 15menit terlebih dahulu, perlahan baru ditingkatkan bertahap.
•setelah itu beri EF angin2xkan selama kurang lebih 15menit lalu kerodong.
•beri vitamin bila perlu
•atau kembalikan ke pola rawatan yang sama seperti sebelumnya.


1.4. Over Birahi
Over birahi akan menyebabkan MB menjadi agresif dan cenderung jarang berkicau. bahkan ada yang sampai mencabuti bulunya sendiri hingga botak.
Alternatif penanganannya :
•full kerodong
•lakukan pengembunan
•tambahkan cacing dalam menu harian, stop UH, kurangi porsi JK



2. KONDISI MENTAL
MB tidak dalam kondisi yang stress, atau mentalnya tidak sedang drop, sudah beradaptasi /tidak takut sama orang dll. Kita bisa rawat sesuai dengan kasusnya masing2x.


2.1. Mental drop
MB yang memiliki sifat fighter pada hakikatnya akan cenderung drop jika merasa terdesak atau terancam.
Alternatif penanganannya :
•diasingkankan jauhkan dari mb lainnya bila ada.
•full kerodong
•dengarkan suara gemericik air 
•lakukan pengembunan
•beri vitamin anti stress bila perlu
•sandingkan dengan burung2x kecil bersuara halus namun gacor spt pleci, dll


2.2. Stress berlebih
Stress pada MB bisa diakibatkan karna faktor2x tertentu (kalah mental/drop saat bertarung, terlalu ramai/bising, panas, lingkungan yang asing dll).
Kondisi ini sering ditemui pada MB Bahan.
Alternatif penanganannya :
•full kerodong
•dengarkan suara gemericik air 
•lakukan pengembunan
•beri vitamin anti stress bila perlu
•sandingkan dengan burung2x kecil bersuara halus namun gacor spt pleci, kenari dll
•EF dominan dan bervariasi sangat bagus sebagai pereda stress bagi mb bahan.


Catatan :
*Untuk MB Bahan, diperlukan upaya yang kontinyu dan konsiten untuk membiasakan dengan lingkungan manusia, umumnya diperlukan waktu dalam hitungan tahun.
*Untuk MB yang pernah gacor sebelumnya, ketika stressnya berlebih kondisi ini akan hilang setelah mengalami masa mabung berikutnya.
*Jumlah EF tidak bisa digeneralisir, masing-masing MB spesifik memiliki setingan yang berbeda-beda.
*Full Kerodong, yang dimaksud full kerodong adalah
MB yang dalam kesehariannya digantung berbalutkan kerodong, kerodong hanya dibuka saat pembersihan kandang, pemberian pakan, dianginkan sebentar saja, lalu dikerodong kembali hingga pemberian pakan selanjutnya.


Hanya sekedar berbagi studi empiris pribadi saja, Semoga bermanfaat.

Copyright © Ring AdRaz, 2015
Rev.0 February 02, 2015

No comments:

Post a Comment