Thursday, March 19, 2015

Butuh Spesialisasi, Pahami Karakter Cendet

Memoles Cendet punya tantangan tersendiri
Dikalangan komunitas kicaumania blok barat kelas Cendet / Pentet memang tidak sepopuler seperti halnya di blok tengah maupun timur. Padahal beberapa tahun lalu kelas ini juga tak kalah gengsinya di Jakarta. Namun entah kenapa kelas ini mulai tergeser popularitasnya oleh murai batu, lovebird maupun cucak hijau. Namun meskipun demikian sampai saat ini persaingan dikelas ini juga tidak kalah ketatnya. Tampak dari masih banyak tokoh papan atas yang masih fanatik dan tetap eksis main di jenis ini.

Menurut Nanang PLN salah satu Cendet mania Jakarta yang memiliki Pentet jawara bernama Sniper ini butuh spesialisasi guna memahami karakter seekor pentet. Seekor pentet yang berkualitas membawakan lagunya harus benar-benar memiliki power diatas rata-rata. Tidak hanya itu "Materi yang dibawakannya itu dikeluarkan tidak sekedar keluar isian, ya nyembur-nyembur" jelasnya. Syarat lainnya, juga karakteristik burung yang harus duduk alias nagen disaat membawakan materi lagu isiannya saat bertemu dengan lawan.

Menurut Duta Ong, Cendet mania blok barat. Seperti pada pakem penilaian pada umumnya, semua bertumpu pada irama lagu. Bukan volume keras atau tidaknya. Ibarat seorang penyanyi bukan hanya durasi keras tapi kualitas suara saat dia membawakan lagunya. Memang volume penting, tapi harus saling mendukung dengan irama lagunya. Intinya keluwesan saat burung membawakan irama lagu tersebut. Irama lagu harus didukung speed. "Burung harus licin dalam membawakan irama lagunya, baru nyembur itu idealnya. Bukan hanya sebatas ngeroll dan duduk" ujarnya.

...baca selengkapnya di
Tabloid Agrobis Burung, Edisi 771, Minggu III Maret 2015
 

No comments:

Post a Comment