Merawat Murai Batu Trotolan

Faktanya fase trotolan merupakan fase pertumbuhan. Oleh karena itu sediakan faktor-faktor penting yang mendukung perkembangannya. Saya akan membahas beberapa faktor yang diperlukan pada masa ini menurut pengamatan saya, diantaranya adalah :

1. Nutrisi
2. Mastering
3. Fisik dan Mental

Jaga asupan nutrisi agar seimbang

1. Nutrisi

Para pakar gizi umumnya sepakat bahwa pada prinsipnya nutrisi yang diberikan secara variatif itu akan lebih baik ketimbang nutrisi yang diberikan secara dominan dan terus menerus dalam jangka panjang. Begitupun halnya dengan Murai Batu. EF (Extra Fooding) yang diberikan pada saat trotolan akan lebih baik jika dapat disediakan dengan menu yang bervariasi namun juga jangan menyulitkan kita dalam kesehariannya mencari menu tersebut. Harapannya adalah nutrisi yang didapat akan lebih seimbang.
Di Studio Murai ADRAZ™, jenis EF yang diberikan untuk trotolan kami diantaranya adalah Jangkrik (JK), Ulat Hongkong (UH), Kroto, Cacing, dan ikan Guppy.

Contoh pemberiannya dapat diberikan sbb:
JK. jangkrik merupakan makanan pokok bagi MB, karna berdampak ke peningkatan stamina, maka JK diberikan 10 di pagi hari dan 10 sore hari (10/10 ps).

UH. ulat hongkong merupakan makanan yang paling disukai oleh MB entah kenapa, namun jangan diberikan berlebih, beberapa sumber menyatakan bahwa pemberian UH dalam jumlah banyak dapat membuat MB katarak, meskipun hal ini belum pernah dibuktikan secara ilmiah. UH diketahui merupakan sumber karbohidrat yang baik Kira2x 10/10 ps

Kroto. Kroto ini kaya akan protein. Pemberiannya bisa dilakukan setiap hari. Sekitar 1 sendok makan di pagi hari.

Cacing. Cacing dapat menurunkan birahi pada MB dewasa, namun baik utk pertumbuhan karna kaya akan protein. Pemberiannya cukup 2-3X seminggu atau bisa juga setiap hari asalkan pasokannya memadai diwilayah anda. @ 5/5 ps

Ikan Guppy. Karena ikan guppy saat ini susah didapat, lantaran tidak ada yang menangkar . Oleh karna itu pemberiannya bisa sekali-kali, sebagai menu tambahan.

Masteran dalam jumlah terbatas lebih baik

2. Mastering
Masa trotolan adalah saat nya bagi MB utk belajar berkicau. Nah disinilah kita dapat melakukan settingan khusus sebagai bekal kelak ketika ia dewasa.

Masteran yang disukai adalah masteran yang kicauannya menonjol saat lomba. Bayangkan saja pada saat lomba MB akan dipaksa berkicau ditengah 60-an MB lainnya. Nah saat itulah suara apa yang kira-kira menonjol dan mampu didengar oleh juri? Menurut pengamatan saya sejauh ini yang mampu menarik perhatian juri adalah ketika MB mengeluarkan isian Cililin dan LB yang dibawakan panjang dan berulang.

Berikut adalah contoh masteran favorit untuk MB :
 1. Cililin
 2. Love Bird
dan beberapa masteran tambahan umumnya seperti :
 3. Kenari
 4. Cucak Jenggot
 5. Parkit
 6. Tengkek Buto
 7. Gereja
 8. Rambatan
 9. Siri-siri dan lain sebagainya

Satu hal yang juga harus diingat adalah belilah burung masteran yang gacor dan mampu mengeluarkan suara panjangnya berkali-kali. karena ketika anda menempatkan MB dengan masteran yang biasa atau"gagu" maka begitulah MB anda akan menirunya. Nah agar masteran kita lebih sering berkicau, maka tempatkan 2 ekor burung masteran sejenis namun jangan saling melihat agar mereka bersahut-sahutan. misal 2 ekor Cililin dan 2 ekor LB.


Tahap pertama adalah kenalkan MB hanya dengan 1-2 jenis masteran dalam jangka waktu tertentu (bisa 2minggu atau 1bulan), lalu lanjutkan dengan masteran yang lain.

Prinsipnya adalah perkenalkan MB dengan masterannya secara bertahap. Karena pemberian masteran secara sekaligus akan menyulitkan MB kita untuk mempelajarinya. Perangkat masteran elektronik dapat juga diberikan, namun sejauh pengamatan saya pemasteran melalui burung aslinya akan jauh lebih efektif ketimbang melalui perangkat elektronik.


3. Kebugaran Fisik dan Mental
Karena pertumbuhan yang maksimal itu harus disertai dengan kebugaran fisik. Maka beberapa sumber menyarankan trotolan sudah dapat masuk kandang umbaran secara periodik sebagai media untuk melatih perkembangan otot dan nafasnya. Penjemuran secukupnya juga diperlukan 1-2jam sehari saja sudah cukup.

Mental seekor Murai Batu muda juga perlahan harus dilatih. Jangan khawatir mentalnya drop, karna sejauh ini MB trotolan ring mempunyai mental yang lebih baik dan stabil ketimbang dengan murai hutan (MH) bahan, asalkan kita bisa mengaturnya.

Banyak alternatif cara yang dapat dilakukan untuk melatih mental seekor trotolan. Salah satunya ialah mendekatkan si trotolan dengan MB dewasa, namun ingat harus dalam posisi di kerodong/ tidak saling melihat. Ini adalah salah satu cara agar si trotolan terbiasa mendengar suara MB dewasa, dan tidak mudah drop. Atau memindahkan gantangannya sehari-hari secara periodik juga bisa melatih mentalnya.

Saya pernah mengalami hal yang cukup unik. Ada 2 trotolan ring yang dititipkan di rumah seorang sahabat di 2 tempat berbeda tanpa mendengar suara MB dewasa sama sekali semenjak trotolan usia 2bln hingga ganti bulu pertama usia +/- 7bln. Menariknya kedua trotolan ini ketika kembali ke Studio Murai ADRAZ™ dengan begitu banyaknya MB dewasa berkicau disini, mereka gampang sekali drop mentalnya. Entah suatu kebetulan ataukah memang seperti itu, ini juga masih dalam tahap pembelajaran saya.

Kesimpulan sementara adalah menempatkannya sekali-kali berdekatan dengan mb dewasa bisa dilakukan sesekali. Yang penting tidak saling melihat, jaga agar frekuensi dan durasinya tidak berlebihan.
Biar bagaimanapun ulasan diatas hanyalah berdasarkan pengalaman pribadi saya selama ini dan dari apa yang pernah saya peroleh dari beberapa sumber.
 
Copyright © ringadraz.blogspot.com, 2014
Rev.0 March 27, 2014